Turbin Angin Horizontal (Horizontal Axis)





  

 




Turbin angin sumbu horizontal  memiliki poros yang sejajar dengan tanah dan memiliki memiliki GGL induksi yang besar. Pembuatannya membutuhkan tiang penyangga yang kuat serta untuk arah angin dari segala arah.

Gambar Turbin angin sumbu horizontal

Kelebihan Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH)
•    Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat yang memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfir bumi. Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.
 
Kekurangan TASH
•    Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya peralatan turbin angin.
•    TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat tinggi dan mahal serta para operator yang tampil.
•    Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang berat, gearbox, dan generator.
•    TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.
•    Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan mengganggu penampilan lansekap.
•    Berbagai varian downwind menderita kerusakan struktur yang disebabkan oleh turbulensi.
•    TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan kincir ke arah angin.

Komponen-komponen Turbin Angin
Berikut dibawah ini akan dijelaskan mengenai bagian – bagian penyusun dari turbin angin :

Gambar Komponen Turbin

Penjelasan:
  • Anemometer: Mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke Alat Pengontrol. 
  • Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas. Angin yang menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar. 
  • Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis dengan bantuan tenaga listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat. 
  • Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini men-start turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam, dan kemudian mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam. Hal ini dikarenakan tiupan angin yang terlalu kencang dapat merusakkannya. 
  • Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi sekitar 1000-1800 rpm. Ini merupakan tingkat putaran standar yang disyaratkan untuk memutar generator listrik. 
  • Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang disebut alternator arus bolak-balik.
  •  High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Berfungsi untuk menggerakkan generator. 
  • Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm. 
  • Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gearbox, poros putaran tinggi / rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman. 
  • Pitch (Sudut Bilah Kipas): Bilah kipas dapat diatur sudutnya sesuai dengan kecepatan rotor yang dikehendaki. Tergantung kondisi angin yang terlalu rendah atau terlalu kencang. 
  • Rotor: Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor. 
  • Tower (Menara): Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton, ataupun rangka besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan seiring dengan bertambahnya ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar tenaga angin yang didapat. 
  • Wind direction (Arah Angin): Adalah turbin yang menghadap angin. Desain turbin lain ada yang mendapat hembusan angin dari belakang. 
  • Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin. 
  • Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang tak memerlukan alat ini. 
  • Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang menggerakkan yaw drive.

Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu Daerah Bojonegoro

Mars Telkom School dan Mars Yayasan Pendidikan Telkom

Perbedaan dari PSG dengan Prakerin dalam dunia SMK