Pola Kerjasama Pendidikan Kejuruan dan Industri di Indonesia

1. Pola Kerjasama Program Permagangan/PKL
Pembelajaran di tempat kerja atau program sandwich atau kerjasama pendidikan atau penempatan kerja atau magang, bukan apprenticeship. Sedangkan pembelajaran di tempat kerja adalah suatu pembelajaran yang terstruktur dimana seseorang peserta didik diminta untuk bekerja di suatu perusahaan atau organisasi dalam suasana kerja yang sesungguhnya dengan tujuan belajar dari kerja dengan disupervisi oleh tutor akademik dan supervisor di tempat kerja, belajar secara mandiri yang didukung oleh kontrak-kontrak pembelajaran dan petunjuk-petunjuk pembelajaran.

Kerjasama permagangan dilakukan sebagai upaya pengembangan keterampilan siswa SMK dalam bentuk kerja nyata industri yang diharapkan juga dapat memberikan keuntungan bagi industri untuk memanfaatkan mereka sebagai tenaga kerja bantu pada level operasional dan juga industri bisa memanfaatkan moment ini sebagai program prerecruitment bagi siswa yang memiliki job preferment yang baik sehingga pola ini bisa berlanjut sebagai awal untuk recruitment karyawan tingkat operator, pola kerjasama bisa dilakukan secara berkesinambungan,dan secara teknis sekolah yang harus berinisiatif untuk mengiformasikan ke pihak industry mengenai jadwal dan waktu, sehingga antara industri dan sekolah secara bersama sama membuat komitmen dengan payung MoU. Sebagai panduan Pola kerjasama ini akan dilengkapi dengan SOP (Standar Operasional Prosedur)  yang lebih detail.

2. Pola Kerjasama Program Pelatihan
Pada pola kerjasama program pelatihan ini dititik beratkan pada optimalisasi seluruh sumberdaya yang ada di sekolah untuk bisa digunakan pada proses pelatihan bagi tenaga pelaksana industri dan juga merupakan sarana untuk menjadikan kemitraan dengan industri agar tetap berkesinambungan, dengan pola kerjasama pelatihan ini diharapkan bahwa kedekatan industry dengan sekolah akan tetap terjaga dengan inten, karena terjadi ikatan yang saling membutuhkan dan saling memberikan manfaat.
Pola kerjasama ini harus dilakukan dengan inisiatif awal dari sekolah dengan pola jemput bola , mendatangi industri untuk mencari kebutuhan kompetensi yang bisa mendorong kemajuan industri dari sisi kemampuan sumberdaya manusia minimal untuk tingkat pelaksana (operator) industri, yang pada akhirnya industri akan tumbuh dan berkembang melalui penambahan kompetensi, dan sekolah bisa menjamin pola pelatihan,peralatan yang tersedia dan para pengajar memang memiliki kemampuan. Untuk memberikan kepercayaan kepada industri pola ini akan dibuat secara detail dan terinci dalam Guide line pelatihan, dan akan dilindungi dengan payung Mou yang lebih jelas.

3. Pola Kerjasama Program Produksi (Produk Inovatif)
Pola kerjasama dalam bidang produksi adalah suatu upaya dalam implementasi kurikulum, dengan metoda Production Base Education (PBE), dengan harapan untuk lebih mempertajam kompetensi yang didapatkan dari para siswa, hal ini bisa dilakukan apabila set-up peralatan dan sarana lab. dan bengkel memadai untuk melakukan kegiatan produksi disamping tuntutan kompetensi para pengajar yang paling tidak setara dengan para supervisor industry, baik secara hard skill atau pun soft skill, pola ini lah nanti yang bisa disebut dengan Teaching factory, dan ini bisa berjalan dengan efektif apabila pihak sekolah mampu meyakinkan industri disekitarnya untuk menjadi mitra dalam kegiatan produksi dan sekaligus menjadi vendor dari industri disekitarnya.

4. Pola Kerjasama Program Penyaluran Lulusan
Pola kerjasama Program Penyaluran lulusan adalah ujung tombak dari seluruh program, karena inilah yang akan menjadi tolak ukur dari keberhasilan dalam proses akhir dari kegiatan pembelajaran dengan harapan bahwa semua output menjadi outcome, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan kerjasama industri kemitraan dalam proses recruitment lulusan, hal ini harus dilakukan dengan inisiatif dari pihak sekolah menyampaikan data dan kompetensi dari lulusan dan bisa memberikan jaminan bahwa lulusan yang akan disalurkan memeiliki kompetensi yang memadai dan sesuai dengan standar kebutuhan industri, baik secara Knowledge Skills dan Attitude.
Semua pola kerjasama yang dibentuk oleh pendidikan kejuruan (SMK) maka dalam proses pelaksanaannya harus ditangani secara professional oleh unit pelaksana teknis PKL dan Penyaluran, dibawah bidang kerjasama dan pelayanan Industri disetiap Sekolah Kejuruan (SMK).

Strategi Kerjasama Pendidikan Kejuruan dan Industri di Indonesia
1. School  Recruitment
Kegiatan recruitment SDM langsung disekolah yang dilakukan oleh Dunia Industri dengan berbagai tahapan seleksi/proses screening. Pihak sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana,sebagai salah satu bentuk service kepada dunia usaha atau dunia Industri.
2. Recruitment Process
Dengan recruitment CV dari siswa/alumni akan sangat memudahkan perusahaan dan siswa/alumni itu sendiri untuk memanfaatkan lowongan pekerjaan yang up to date. Pengiriman sejumlah database siswa/alumni berdasarkan sortir dan filterasi kualifikasi yang diminta untuk kebutuhan SDM perusahaan/Industri.
3. Pengiriman SDM  Ke Perusahaan
Setiap ada permintaan SDM baik untuk PKL maupun untuk calon tenaga kerja dari perusahaan, senantiasa mensupport nya dengan mengirimkan dan ikut mendampingi  beberapa siswa/alumni sesuai dengan jumlah SDM yang diminta.
4. School Career Fair
Pameran Bursa Sekolah  dalam bentuk pasar kerja yang dilaksanakan pasca lulusan/pelepasan siswa, Bidang kerjasama dan pelayanan Industri disetiap Sekolah Kejuruan (SMK), dalam hal ini sebagai penyelenggara kegiatan mengundang Dunia Industri hadir dengan berbagai acara selain job vacancy juga berbagai kegiatan termasuk berbagai lomba keterampilan sehingga intinya adalah menunjukan semua kompetensi yang dimiliki, untuk ditawarkan kepada kepada Industri.
5.  Come To Company
Metode jemput bola yang dilakukan secara professional oleh unit pelaksana teknis PKL dan Penyaluran, dibawah bidang kerjasama dan pelayanan Industri disetiap Sekolah Kejuruan (SMK), berkunjung untuk menjelaskan berbagai hal tentang apa yang dimiliki oleh sekolah termasuk kompetensi apa yang sudah diberikan kepada siswa/alumni  keberbagai dunia industri dan dunia usaha sebagai upaya untuk meningkatkan nilai jual sekolah dan meningkatkan tingkat kepercayaan industri melakukan kerjasama dibidang khususnya recruitment/penyaluran.


Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu Daerah Bojonegoro

Mars Telkom School dan Mars Yayasan Pendidikan Telkom

Perbedaan dari PSG dengan Prakerin dalam dunia SMK