Energi Angin dan Turbin Angin (Vertical Axis)
Energi Angin
Energi angin merupakan energi yang dihasilkan dari kekuatan angin. Energi tersebut dapat dihasilkan ketika udara yang bergerak (angin) mengenai sebuah kincir angin yang kemudian tenaga dari angin tersebut dikonversi oleh sebuah alat menjadi tenaga listrik. Turbin angin adalah suatu mesin/kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan energi kinetik angin yang kemudian dikonversi menjadi tenaga listrik.
Syarat Angin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Syarat – syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel berikut.
Turbin Angin Sumbu Vertikal
Turbin angin sumbu vertikal/tegak (atau TASV) memiliki poros/sumbu rotor utama yang disusun tegak lurus. Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) merupakan turbin angin sumbu tegak yang gerakan poros dan rotor sejajar dengan arah angin, sehingga rotor dapat berputar pada semua arah angin. Ada tiga tipe rotor pada turbin angin jenis ini, yaitu: Savonius, Darrieus, dan H rotor. Turbin Savonius memanfaatkan gaya drag sedangkan Darrieus dan H rotor memanfaatkan gaya lift.
a. Tipe Savonius TASV seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 di bawah ini, diciptakan oleh seorang insinyur Finlandia SJ Savonius pada tahun 1929. Kincir TASV ini merupakan jenis yang paling sederhana dan menjadi versi besar dari anemometer. Kincir Savonius dapat berputar karena adanya gaya dorong dari angin, sehingga putaran rotorpun tidak akan melebihi kecepatan angin.
Gambar 1. Prinsip Kerja Turbin Angin Sumbu Vertikal Savonius
b. Type Darrieus TASV ditemukan oleh seorang insinyur Perancis George Jeans Maria Darrieus yang dipatenkan pada tahun 1931. Kincir angin Darrieus TASV mempunyai bilah sudu yang disusun dalam posisi simetri dengan sudu bilah yang diatur relatif terhadap poros. Pengaturan ini cukup efektif untuk menangkap berbagai arah angin.
Gambar 2. Eggbeater/Curved Bladed Darrieus, Straight-Bladed Darrieus
c. Type H-rotor ditunjukkan pada gambar di atas, dikembangkan di Inggris melalui penelitian yang dilakukan selama 1970-1980an, diuraikan bahwa mekanisme yang digunakan pada pisau berbilah lurus (Straight-bladed) Darrieus TASV tidak diperlukan, ternyata ditemukan bahwa efek hambatan yang diciptakan oleh sebuah pisau akan membatasi kecepatan aliran angin. Oleh karena itu, H-rotor akan mengatur semua kecepatan angin untuk mencapai kecepatan putaran optimalnya.
Gambar 3. Turbin Angin Sumbu Vertikal Rotor H
Comments
Post a Comment