Theory Of Mindset

Pola berpikir akan terbentuk melalui “imprint“ yaitu proses pembiasaan diri atau pengalaman yang direkam sejak masa kecil seseorang. Sedangkan imprinting adalah suatu proses reaksi tingkah laku yang diperoleh orang selama masih sangat muda dalam kehidupan. Menurut (William, 2004; dan Ricci, Mary, 2013) ada dua jenis pola pikir (mindset), yaitu: (1) pola pikir tetap (fixed mindset), yaitu pola pikir yang tidak dapat ditingkatkan. Ini adalah pola pikir yang negatif, pesimis, tidak percaya diri, puas dengan keadaan yang sekarang dan (2) pola pikir berkembang (growth mindset), yaitu pola pikir (pandangan) yang dapat dikembangkan melalui praktik, pelatihan, cara atau metode yang tepat. Ini adalah pola pikir yang positif dan optimis, selalu ingin berusaha, berjuang terus, percaya bahwa bisa lebih maju.

Menurut Anderson, dkk, 2004; dan Bloom 2010, menyatakan bahwa “Pattern thinking is fundamentally at the core of all human thinking, in which the brain functions as a pattern recognizer”. Pola pikir merupakan inti dari pikiran manusia dimana fungsi otak sebagai pembuat keputusan tentang diterima atau tidaknya suatu masukan. Setelah informasi diterima melalui gaya kognitif masing-masing, keputusan akhir mengenai diterima atau tidaknya informasi ditentukan oleh pola pikir seseorang. Selain pengetahuan yang dimiliki individu berbeda, masih ada faktor lain yang mempengaruhi perbedaan pola pikir seseorang dan akhirnya akan mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap suatu masalah.

Dari dua jenis jenis pola pikir diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pola berpikir manusia itu bisa dirubah dan dikembangkan, oleh karena itu terus kembangkan kemampuan dan potensi diri untuk lebih baik dan sukses. Tidak perlu menyembunyikan kekurangan atau kegagalan, tapi carilah jalan keluar. Seseorang mempunyai peluang berkembang secara tidak terbatas, tergantung pada usaha, perjuangan dan doa.

Pola berpikir seroang mahasiswa dapat berubah dan dirubah. Merubah pola berpikir seseorang hendaknya dengan cara lebih dahulu merubah kepercayaan atau keyakinannya (belief). Menurut Bill Gould Pakar Transformational Thingking bahwa manusia terdiri atas 3 sistem yaitu 1) sistem perilaku (behavior system); 2) sistem berpikir  (thingking system); dan 3) sistem kepercayaan  (belief system) (Gould,  Bill,  2006). Sistem perilaku (behavior system) adalah cara seseorang berinteraksi dengan dunia luar, juga interaksi dengan realitas sebagaimana mengerti realitas itu. Sistem berpikir (thingking system) ini berlaku bagi seseorang sebagai filter dua arah yang menerjemahkan berbagai kejadian atau pengalaman yang dialami menjadi suatu kepercayaan. Sistem kepercayaan (belief system) adalah inti dari segala sesuatu yang diyakini seseorang sebagai realitas, kebenaran, nilai hidup dan segala sesuatu yang telah diketahui mengenai dunia ini.

Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu Daerah Bojonegoro

Perbedaan dari PSG dengan Prakerin dalam dunia SMK

Decision Support System (DSS) Dalam Bidang Pendidikan