Dasar - Dasar Dalam Pemilihan Router


1. Dasar Pertimbangan memilih Router
Sebelum dijelaskan pertimbangan memilih router terlebih dahulu dibahas sedikit mengenai router itu sendiri, router adalah salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atu lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan kejaringan lainnya.
Pertimbangan dalam memilih router diantaranya:
a.         Software Pendukung
Faktor utama yang sangat penting untuk dipertimbangkan adalah software pendukung yang disertakan pada paket wireless router. Anda akan mengalami kesulitan jika software yang disertakan untuk melakukan instalasi menggunaknan istilah-istilah yang sulit untuk dipahami. Istilah teknis seperti protokol apa dan pada port berapa koneksi internet dengan provider harus disetting serta beberapa pengaturan mengenai subnet mask dan lain-lain tentu akan merepotkan. Sedangkan software yang baik adalah yang mampu menangani semua pengaturan default atau secara otomatis melakukan konfigurasi jaringan hanya dengan beberapa klik untuk memulai pengaturan. Beberapa produk wireless router terbaru juga dilengkapi fitur Parental Control yang bisa digunakan untuk mengatur hak akses internet untuk anak-anak.
b.      Performa atau Kinerja
Kinerja wireless router sangat penting ketika memilih suatu router karena performa dan kinerja router terkait dengan kestabilan dan kecepatan koneksi dalam sebuah jaringan. Selain itu juga daya jangkau dari sinyal wifi yang dipancarkan. Misalnya saja untuk kebutuhan video streaming, jika ada beberapa perangkat yang melakukan video streaming secara bersamaan maka akan tersendat karena penggunaan wireless router dengan kualitas yang rendah. Hal ini akan tetap terjadi meskipun koneksi internet yang dipakai seharusnya mumpuni untuk melakukan video streaming. Karena wireless router berfungsi sebagai “otak” yang mengatur pembagian lalu lintas data pada jaringan tersebut.
c.       Desain
Desain sebuah wireless router juga menjadi pertimbangan yang cukup penting terutama jika penggunaannya di tempat yang terlihat oleh banyak orang. Kesesuaian desain wireless router dengan lingkungan sekitarnya tentu saja akan menambah estetika ruangan dan membuatnya tampak lebih rapi. Teknologi masa kini sudah memungkinkan pembuatan desain wireless router yang lebih futuristik sehingga terlihat lebih modern. Penggunaan antena internal yang sama kuatnya dengan antena eksternal membuat bentuk desain wireless router masa kini lebih praktis.

Hal tambahan dalam pemilihan router diantaranya yaitu :
a.    Paket Data berfungsi untuk mengangkut data pengguna melewati internetwork, protocol yang digunakan disebut rouded protocols (IP dan IPX).
b.    Paket Update Rute untuk melakukan update route terdekat tentang network-network yang terhubung ke semua router di internetwork, protocol yang digunaak disebut dengan routing protocol (RIP, EIGRP dan OSPF).
c.    Alamat Network, alamat network yang protocol-spesifik. Router harus mempertahankan sebuah routing table untuk masing-masing routing protocol, akrena setiap routing protocol mengikuti jejak dari sebuah netwrok dengan pengalamtan yang berbeda.
d.    Interface merupakan interface keluar (exit interface) yang akan ditempuh oleh sebuah paket jika ditunjukan sebuah network tertentu.
e.    Metric merupakan jarak ke network yang di remote.

2. Dasar Pertimbangan memilih Switch
Switch adalah komponen jaringan yang digunakan untuk menghubungkan beberapa hub untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer-komputer yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih switch adalah:
a)         Jenis Switch
Ada beberapa jenis switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada lapisan OSI, diantaranya 1. ATM Switch, Asynchronous Transfer Mode (mode transfer yang disusun dalam bentuk sel-sel) dan maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung informasi dari pengguna tidak perlu periodic; 2. ISDN (Integrated Services Digital Network) switch atau yang dikenal dengan istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider; 3. DSLAM Switch; 4. Ethernet Switch.
      b)      Fitur Switch
Ketika memilih switch hal yang perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain apabila kita lihat dari jaringan yang akan kita bangun menggunakan fixed configuration atau modular configuration dan stackeable atau non-stackable, 1. fixed configuration switch, kalau kita menggunakan switch yang fixed configuration maka kita tidak bisa menambahkan fiture atau option kedalam switch tersebut, jadi apabila ternyata masih ada kekurangan port kita tidak bisa menambahkan port lagi kedalam switch tersebut. 2. modular switch, dengan switch jenis ini kita bisa menambahkan modul atau fitur atau optional tambahan yang dibutuhkan kedalam switch tersebut, misalkan dibutuhkan 16 port maka bisa dibeli modul 16 port, tetapi apabila ternyata kebutuhan ditambah maka bisa dibeli modul port lain dan ditambahkan kedalam switch tersebut. 3. stackable switch beroperasi sangat efektif seperti switch tunggal yang lebih besar. Digunakan ketika toleransi kesalahan dan ketersediaan bandwidth yang terbatas dan switch modular terlalu mahal untuk diimplementasikan
      c)      Performa Switch
Ketika memilih switch untuk access, distribution, atau core layer kita harus mempertimbangkan kemampuan dari switch antara lain: 1. Port Density, ketersediaan port pada sebuah switch (16 Port, 24 Port, 48 port) very higt density adalah catalyst 6500 dengan 1000 port; 2. Forwarding Rate, Mendefinisikan kemampuan pemrosesan switch menurut penilaian seberapa banyak data yang dapat diproses per detik oleh switch.Jika tingkat forwarding switch terlalu rendah, tidak dapat menampung full wire speed komunikasi di semua port switch. misalkan 48 port Gigabit switch mampu men-switch-kan 48 Gigabits traffic; 3. Bandwidth Aggregation Requirements, antara lain Link Aggregation, Power over Ethernet (PoE), Layer 3 Functionality.

Pertimbangan lain dalam pemilihan switch dalam membangun sebuah jaringan:
      1)      Layer 2 dan 3 switching
Menentukan apakah membutuhkan layer 2 atau layer 3 dalam pemilihan switch. Dalam ISO / model OSI, lapisan 2 adalah lapisan Data Link dimana sumber dan terminal tujuan diidentifikasi oleh alamat MAC pada paket jaringan. Sebuah layer 2 switch dapat menggunakan informasi ini untuk membangun switching table untuk mengidentifikasi port alamat MAC tertentu. Hal ini menyebabkan pola jaringan yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan lalu lintas hub, yang hanya disiarkan semua lalu lintas yang diterima. Sebaliknya, dalam ISO / OSI model, lapisan 3 adalah lapisan Jaringan mana IP dan router juga beroperasi. Dengan demikian, lapisan 3 switch dapat melakukan fungsi routing karena dapat memanfaatkan informasi IP di dalam paket. Layer 3 switch secara signifikan lebih mahal daripada lapisan 2 unit. Untuk jaringan yang lebih kecil yang terletak di pusat dan terletak di subnet tunggal, lapisan 2 switch adalah lebih dari cukup.
      2)      Hot swapping
Hot swapping adalah kemampuan untuk mengganti modul berbagai switch modular sementara sistem masih beroperasi dan melayani klien.
     3)      Forwarding modus
Kebanyakan switch menawarkan hingga tiga cara yang mungkin untuk paket yang akan diteruskan melalui unit:
Modus store-and-forward, metode ini mendukung pengecekan error dan packet filtering karena seluruh paket dibaca ke dalam memori switch dan membaca sebelum diteruskan ke port switch yang sesuai.
Cut-through mode: metode ini forwarding melompat pengecekan error, dan tidak mendukung salah packet filtering atau beralih antara kecepatan LAN yang berbeda. Cukup dari paket masuk dibaca untuk menentukan tujuan mereka, dan seluruh paket ini kemudian segera diteruskan ke alamat tujuan MAC. Karena kecepatan yang mode ini beroperasi, paket kesalahan akan diteruskan bersama dengan paket yang baik.
Fragmen-mode bebas: Ini dipotong melalui forwarding dengan kemampuan koreksi kesalahan yang terbatas karena paket di bawah ukuran minimum yang diijinkan (runts) dibuang. Modus yang  dicari dalam sebuah switch tergantung pada perangkat yang  didukung. Jika  kita  memiliki 10-Mbps dan 100 Mbps-perangkat,  kita  akan memerlukan dukungan fitur toko-dan-maju yang menjembatani. Namun, jika perangkat  kita  semua berjalan pada 100 Mbps,  kita  dapat menikmati latency rendah dari cut-through forwarding atau fragmen-bebas forwarding untuk berkurangnya jumlah potensi kesalahan.
     4)      Full-duplex dan half-duplex
Dalam modus half-duplex, perangkat dapat mengirim dan menerima data, tetapi tidak dapat melakukan keduanya pada saat yang sama. Dengan full-duplex (juga disebut hanya "duplex") peralatan, sistem dapat melakukan keduanya secara bersamaan, secara efektif menghilangkan kemungkinan tabrakan pada link. Kebanyakan switch mendukung kedua koneksi setengah-dan full-duplex. disarankan menggunakan full-duplex sedapat mungkin karena membuat lebih efisien penggunaan infrastruktur.
      5)      Kecepatan Switching
Kecepatan switching adalah kecepatan dimana switch dapat memproses lalu lintas yang datang dan mengirimkannya kembali. Ini tidak sama dengan bandwidth atau kecepatan backplane. Kecepatan switching umumnya diukur dalam jutaan paket per detik-kecepatan tinggi switching, semakin baik.
      6)      Kecepatan Backplane/switch fabric
Kecepatan backplane mengukur seberapa cepat lalu lintas dapat menular antar modul dalam switch. Terkait erat dengan memblokir dan nonblocking, jumlah ini harus cukup untuk menangani beban  kita  yang paling ekstrem di seluruh switch.
      7)      Blocking dan nonblocking
Blocking dan nonblocking menentukan apakah atau tidak komunikasi internal switch dan kekuatan pemrosesan paket dapat mendukung semua port transmisi secara simultan pada kecepatan tertinggi mereka mungkin. Sebuah switch nonblocking memiliki tenaga yang cukup untuk menangani kondisi ini, tetapi tombol memblokir mungkin perlu throttle kembali lalu lintas untuk menangani semuanya, sehingga potensi bottleneck. Untuk kebutuhan tergantung pada apa yang pengguna  lakukan terutama pada jaringan. Jika mereka terus-menerus mentransfer file besar di seluruh jaringan, arsitektur nonblocking adalah pilihan yang lebih baik.
      8)      Ukuran buffer
Setiap switch memiliki semacam penyangga mekanisme. Dalam kebanyakan kasus, baik jumlah tetap penyimpanan didedikasikan untuk setiap port, atau port setiap saham suatu daerah penyangga penyimpanan umum. Ukuran buffer dapat memiliki dampak langsung pada kecepatan di mana switch dapat meneruskan paket. Sebuah buffer yang terlalu kecil akan menyebabkan switch untuk memotong kembali lalu lintas dalam upaya untuk mengendalikan kemacetan jaringan.

Daftar Rujukan
Stallings, William. 2003. Data and Computer Communications 7th Edition. Prentice Hall, Upper Saddle River NJ.
Alex. 2012. Tips Cara Memilih Router Yang Baik Untuk Jaringan Wireless Anda. (Online)
( http://www.nttonlinenow.com/index.php/berita hiburan/edukasi/2409-tips-cara-memilih-router-yang-baik-untuk-jaringan-wireless-anda) diakses pada tanggal 08 November 2012.
Edi, Doro. Jurnal Kajian Algoritma Routing Dalam Jaringan Komputer, (Online), (http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-informatika/article/view/250/pdf), diakses tanggal 10 November 2012.
Handriyanto, Dwi Febrian. 2009. Jurnal Kajian Penggunaan Mikrotik Router Os™ Sebagai Router Pada Jaringan Komputer. (Online), (http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/KAJIAN%20PENGGUNAAN%20MIKROTIK%20OS%20SEBAGAI%20ROUTER.pdf), diakses 10 November 2012.
Ridan.2012. Tiga Faktor Penting Dalam Memilih Router. (Online)
(http://www.cintagadget.com/3-faktor-penting-dalam-memilih-wireless-router/ ) diakses tanggal 09 November 2012.
Silk M. Lady. 2011. Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Routing Open Shortest Path First (OSPF), (Online), (http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/teknologi/article/download/56/48), diakses tanggal 09 November 2012
Susaptoyono, Yogyo. 2012. Pertimbangan Pemilihan Router. (Online),
(http://www.jurnas.com/halaman/11/2012-07-02/214156), diakses tanggal 09 November 2012.
Noname.Cara memilih wireless router. (Online)
(http://www.pcpro.co.uk/features/350429/how-to-choose-a-wireless-router) diakses tanggal 08 November 2012.

Semoga Bermanfaat.!!! 
Silakan kasih komentar.

Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu Daerah Bojonegoro

Perbedaan dari PSG dengan Prakerin dalam dunia SMK

Decision Support System (DSS) Dalam Bidang Pendidikan